Lompat ke konten
Home » Achmad Irfandi Penggerak Kampung Lali Gadget Sebuah Kontribusi Nyata Untuk Masa Depan Indonesia

Achmad Irfandi Penggerak Kampung Lali Gadget Sebuah Kontribusi Nyata Untuk Masa Depan Indonesia

  • oleh

Saya berhenti scroll akun tiktok ketika melihat sebuah tayangan presenter Aiman Wicaksono. Pada tayangan tersebut, Aiman berkunjung ke RSJ anak dan remaja yang sebagian besar penghuninya sakit karena kebanyakan menggunakan gadget.

Melihat tayangan ini miris sekali.

Seketika saya langsung berpikir, ada dalam kategori apakah anak saya dalam menggunakan gadget? Masih dalam tahap wajar atau sudah ketergantungan?

Yang pasti saya merasa sangat khawatir. Jangan sampai anak saya termasuk dalam kategori addict pada gawai atau gadget. Saya memang tidak membuat aturan yang baku pada anak pada saat main ponsel.

Saat-saat tertentu Ia bisa main seharian tanpa menyentuh ponsel sama sekali. Namun di saat lain, Ia bisa keasyikan bermain game di ponsel lebih dari 1 jam.

Fenomena ketergantungan pada gadget

Fenomena ketergantungan pada gadget ini memang menjadi masalah besar saat ini. Bukan hanya orang tua namun anak-anak balita hingga remaja juga sangat dekat dengan penggunaan gadget.

Orang tua kadang tanpa pikir panjang memberikan gadget dengan alasan agar anak bisa anteng dan tidak menggangu kesibukan orang tua. Atau dengan dalih capek setelah bekerja dan tidak punya waktu menemani anak bermain.

Cara di atas memang cukup berhasil. Namun cara demikian inilah yang bisa berakibat fatal pada proses tumbuh kembang anak dan remaja.

Siapa sangka gadget bisa memberikan efek yang sangat buruk pada kesehatan fisik dan mental anak-anak. Gadget atau dalam hal ini ponsel memang layaknya pisau bermata dua. Keberadaannya bisa bermanfaat, namun jika digunakan dengan cara yang salah akan memberikan dampak buruk.

Dampak penggunaan gadget pada Anak

Seperti pisau bermata dua, dampak penggunaan gadget pada anak pun demikian. Ada sisi positif dan negatifnya.

Dampak positif yang bisa kita ambil dari penggunaan ponsel pada anak antara lain:

  • sebagai sumber belajar anak
  • bisa membantu anak mengembangkan imajinasi
  • membantu menstimulasi motorik

Sekarang kalau diklasifikasikan, dampak buruk dari penggunaan gadget pada anak juga sangat banyak. Jika waktu berlebihan atau sudah kadung ketergantungan akan sangat menggangu proses perkembangan dan pertumbuhan anak. Bukan hanya fisik saja yang terganggu, namun perkembangan mental juga dapat terganggu.

Apa saja sih dampak negatifnya? Pertama dampak fisik, antara lain:

  • Gangguan kesehatan mata
  • Pola tidur kurang berkualitas
  • waktu makan cenderung tidak teratur, dan lain sebagainya

Sedangkan yang kedua adalah dampak negatif pada perkembangan psikologis anak, antara lain:

  • anak cenderung anti sosial dan senang menyendiri
  • gelisah dan depresi
  • cenderung agresif gampang marah dan kurang empati

Sebagai gambaran, sebetulnya seperti apa sih kondisi anak yang perlu dikhawatirkan dalam penggunaan gadget. Berikut ciri-ciri anak yang ketergantungan pada gadget:

  1. waktu luang selalu digunakan untuk bermain gawai
  2. merasa sangat gelisah jika tidak menggunakan atau bermain gawai
  3. lebih senang berada di rumah daripada main diluar
  4. sulit tidur saat malam
  5. kurang konsentrasi saat di sekolah atau saat belajar

Upaya mengatasi kecanduan gadget pada anak

Begitu mengerikan dampak negatifnya ya parents? So, mulai sekarang coba lebih bijak dalam memberikan waktu bermain gadget pada anak. Berikut beberapa langkah yang bisa kita ambil untuk mengatasi ketergantungan pada gadget:

1. Mengurangi waktu penggunaan gadget

Bagi anak yang sudah ketergantungan ini akan sulit. Perlu ketegasan orang tua untuk mendisiplinkan anak. Ajak anak untuk berdiskusi tentang buruknya pengaruh ketergantungan gadget.

2. Perbanyak waktu beraktivitas fisik dan bermain di luar rumah

Anak yang kecanduan game di ponsel akan lebih suka berada di rumah. Untuk itulah sebagai orang tua wajib meluangkan waktu menemani anak bermain di luar dan perbanyak aktivitas fisiknya.

3. Hindari penggunaan gadget saat bersama orang lain maupun saat bepergian

Anak saat sudah kecanduan gadget, mereka tak lagi memperhatikan waktu dan tempat. Dimanapun yang mereka cari hanya ponsel. Untuk itu orang tua wajib tegas untuk menghentikan kebiasaan buruk ini. Selain itu kita juga sedang mengajarkan adab yang baik pada anak untuk lebih perhatian pada orang lain.

4. Ajak anak mengunjungi tempat menyenangkan yang mendukung upaya meminimalisir penggunaan gadget

Nah ini penting parents, kita harus sering bawa anak-anak ke tempat yang menyenangkan dan mendukung upaya kita menjauhkan anak dari gawai. Bisa ke pantai, berkemah, playground untuk main skateboard atau sepatu roda dan sebagainya.

Achmad Irfandi penggerak kampung lali gadget

Source: jawapos.com

Saya mengikuti kegiatan Kampung Lali Gadget via akun Instagram. Pertama kali lihat kegiatan mereka cukup merasa wow sekali. Ternyata ada komunitas yang sangat peduli pada masalah anak yang ketergantungan pada gawai.

Source: Astra.bkb.digital

Sebuah ide brilian dari seorang tokoh muda yang sangat inspiratif bernama Achmad Irfandi. Berawal dari perasaan miris melihat anak-anak disekitarnya sibuk bermain ponsel. Anak-anak ini rela bermain berjam-jam di warung kopi demi WiFi gratis untuk bermain game.

Dari situlah Achmad Irfandi mulai memikirkan bagaimana cara menyelamatkan anak-anak dari ketergantungan ponsel. Maka di tahun 2018 Ia mengajak teman-temannya untuk mendirikan tempat bermain untuk anak-anak yang kemudian diberi nama Kampung Lali Gadget.

Achmad Irfandi kemudian meyakinkan perangkat desa tepatnya di Desa Pagerngumbuk Kecamatan Wonoayu Sidoarjo Jawa Timur agar mau meminjamkan lahan. Menempati tanah desa seluas 40 x 50 meter, mereka memulai kegiatan.

Pada awal kegiatan, Achmad Irfandi dan kawan-kawan berhasil mengajak sekitar 400 anak dari Sidoarjo dan Surabaya untuk bermain disana. Anak-anak merasa sangat antusias dan senang memainkan berbagai macam permainan tradisional.

Dengan kerelaan hati anak-anak menitipkan ponsel mereka dan antusias mengikuti kegiatan. Oleh karena itu, semua pihak juga mendukung keberlangsungan Kampung Lali Gadget.

Source: Astra.bkb.digital

Melihat manfaat dan antusias anak-anak bermain di sini, Kampung Lali Gadget terus eksis hingga kini meski pernah vakum saat pandemi. Kehadirannya dirasakan sekali manfaatnya bagi anak maupun orang tua.

Penghargaan Satu Indonesia Astra Award

Berkat ide dari Achmad Irfandi ini, Kampung Lali Gadget terus berkembang dan mendatangkan banyak manfaat bagi sekitar. Maka tak heran dan memang sangat pantas Ia menerima penghargaan Satu Indonesia Astra Award.

Bukan hanya bermanfaat bagi anak dan orang tua. Namun, kegiatan Kampung Lali Gadget juga berhasil menumbuhkan kegiatan ekonomi warga sekitar.

Penutup

Perkembangan teknologi yang begitu pesat memang dapat berdampak buruk bagi manusia. Contoh nyata adalah adanya gadget. Masalah ketergantungan ponsel sudah menjadi masalah yang besar bagi kita semua.

Ada banyak sekali dampak positif penggunaan gadget terutama pada proses tumbuh kembangnya. Perlu upaya tegas dari kita orang dewasa untuk mengatasinya.

Disebuah desa, tepatnya Desa Pagerngumbuk Kecamatan Wonoayu Sidoarjo Jawa Timur, tercetus ide brilian dari pemuda bernama Achmad Irfandi. Achmad Irfandi mendirikan tempat bermain Kampung Lali Gadget sebagai wujud nyata untuk masa depan Indonesia.

Kampung Lali Gadget menjadi wadah bagi anak dan warga sekitar untuk bermain dan bergembira. Banyak sekali kegiatan yang bermanfaat dilakukan disana.

Atas ide dan dedikasi untuk masa depan anak Indonesia yang lebih baik itulah Achmad Irfandi kemudian diberi Anugerah untuk menerima Satu Indonesia Astra Award. Semoga langkahnya menginspirasi pemuda-pemuda lain di Indonesia.

Baca juga :

Sumber :

  • https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/penggerak-konservasi-budaya-kampung-lali-gadget/
  • http://astra.bkb.digital/satu-indonesia-awards-2021/agar-generasi-muda-tidak-kecanduan-gawai/
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/ciri-ciri-kecanduan-gadget-dan-cara-mengatasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *