Lompat ke konten
Home » Bangga Menjadi Warga Negara Indonesia

Bangga Menjadi Warga Negara Indonesia

Malam, dan tetap Semangat Pagi!

Sekretariat Asean - Sumber Gambar
Sekretariat Asean, gambar Google

Bicara tentang Indonesia harus semangat, bagian dari rasa nasionalisme, bangga jadi warga negara Indonesia. Kenapa harus bangga? Karena kalau rasa bangga menjadi warga negara Indonesia sudah luntur artinya kita bersiap menjadi negara yang tidak dihargai oleh negara lain.

Sejak zaman dahulu negara kita sudah menjadi negara yang kuat dan disegani. Indonesia memiliki peran yang penting di kawasan Asia Tenggara sejak zaman kerajaan-kerajaan Indonesia berjaya. Pada masa kerajaan majapahit, wilayah kekuasaannya meliputi seluruh Nusantara, Timor Leste, Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina Sealatan, dan Thailand bagian Selatan.

Pasca zaman penjajahan bangsa barat, negara-negara di kawasan Asia Tenggara mulai berbenah. Perjuangan negara-negara di kawasan Asia Tenggara dalam pembangunan ini tidak mudah karena penjajahan meninggalkan banyak permasalahan. Konflik baik dalam negeri maupun dengan negara tetangga kerap terjadi.

Pada tahun 1967 Pemerintah berinisiatif membina hubungan dengan negara-negara tetangga. Sehingga pada tanggal 5 – 8 Agustus 1967 diadakan pertemuan di Bangkok yang dihadiri 5 wakil negara yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura. Dan pada tanggal 8 Agustus ditandatangani kesepakatan pendirian Asean. Pendirian Asean ini dimaksudkan untuk membina hubungan negara-negara di Kawasan Asia Tenggara. Tujuannya antara lain untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, sosial, perdamaiandan stabilitas regional dan lain sebagainya.

Peran Indonesia di Asean

Hal ini yang mesti kita banggakan. Peran Indonesia di Asean sangat besar. Indonesia adalah salah satu negara pendiri Asean. Selain itu Indonesia menjadi penyeleggara KTT Asean yang pertama di tahun 1976 yang menghasilkan keputusan pendirian Sekretariat Asean di Jakarta dan yang pertama kali menjadi Sekretaris Jendral Asean adalah H.R. Dharsono dari Indonesia.

Peran besar Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di kawasan Asean juga terbukti dengan turut serta menjadi penengah konflik antara Vietnam dan Kamboja. Kemudian turut serta dalam upaya penyelesaian konflik di Filipina dengan pemberontak Moro National Front Liberation (MNFL). Selain itu pada tahun 2003 saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT Asean ke-9 Indonesia mengusulkan pembentukan Komunita Asean.

Jakarta Layak Menjadi Ibu Kota Diplomatik Asean

Melihat dari sejarah dan peran besar Indonesia dalam kancah kerjasama Asean membuktikan bahwa Indonesia merupakan negara yang patut diperhitungkan. Kantor Sekretariat Asean juga berada di Indonesia, terletak di Jl. Sisingamangaraja 70 A Jakarta Selatan. Hal ini menjadi peluang Indonesia untuk dapat lebih maju. Pada tahun 2010 Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menyatakan wacana Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi Ibu Kota Diplomatik bagi Asean.

Pada penyelenggaraan KTT Asean ke-21 di Phnom Penh Kamboja, Menteri Luar negeri Indonesia Marty M. Natalegawa secara resmi menyerahkan Piagam Pengesahan (Instrument of Ratification) Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Asean mengenai Ketuanrumahan dan Pemberian Keistimewaan dan Kekebalan kepada Sekretariat Asean. Perjanjian Host Country Agreement ini memastikan Sekretariat Asean dapat beroperasi sebagai nerve centre Komunitas Asean dan mempromosikan Jakarta sebagai Ibu Kota Diplomatik Asean. Pengesahan perjanjian tersebut juga diharapkan dapat semakin mendukung tugas dan fungsi Sekretariat Asean dan proses pembentukan Komunitas Asean 2015 nanti.

Dengan dipromosikan Jakarta sebagai Ibu Kota Diplomatik Asean tentu saja akan memberi pengaruh besar terhadap Indonesia sendiri. Dampak positifnya tentu saja peluang Indonesia untuk maju di bidang ekonomi semakin terbuka. Namun tentu saja berbagai permasalahan yang dihadapi Jakarta seperti kemacetan, banjir, infrasruktur yang kurang memadai harus segera dibenahi. Karena jika persoalan seperti itu tidak dapat diselesaikan pasti akan memberikan dampak buruk. Indonesia di nilai tidak becus dalam persiapan menjadi Ibu Kota Diplomatik. So, saatnya Jakarta membangun dan berbenah. Ciptakan Jakarta yang sehat dan nyaman.

Bangga menjadi Warga Indonesia

Dari uraian yang saya tuliskan (mudah-mudahan dapat dipahami) sudah seharusnya kita berbangga menjadi warga Indonesia. Dari perjalanan sejarah kita tahu bahwa kita adalah negara yang kuat dan berwibawa di mata dunia. Sepak terjang Indonesia dalam upaya perdamaian dunia juga tidak sedikit.

Memang, sekarang ini kondisi Indonesia sedang mengalami keterpurukan, krisis diberbagai bidang. Pembangunan yang dirasakan semakin tidak merata, banyak pengangguran, kasus korupsi yang tak kunjung henti, kemiskinan, pendidikan rendah dan lain sebagainya. Ah, jadi bertanya-tanya sendiri kapan masalah ini bisa berakhir?

Yakinkah bahwa Indonesia mampu bangkit? Tentu saja. Indonesia punya kekuatan untuk maju. Indonesia manjadi negara yang maju adalah mimpi kita semua. Ketika kita mau menggali potensi masing-masing orang dan menyatukan potensi itu menjadi satu kekuatan, niscaya mimpi menjadikan Indonesia menjadi negara yang maju. Ehh, kenapa jadi bahas soal ini ya? Tapi mungkin ada benarnya, bangga menjadi warga negara juga merupakan kunci sukses menghadapi Komunitas Asean 2015 nanti.

Semangat Menuju Komunitas Asean 2015.

—————————-

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Blog #10daysforASEAN Hari ke-10 dengan tema :

    • Jakarta, Diplomatic City of ASEAN
    • Indonesia adalah negara terakhir yang dijadikan tema dalam lomba Blog #10DaysforASEAN yang diadakan oleh ASEAN Blogger Chapter Indonesia bersama dengan beberapa sponsor di antaranya US Mission.
    • Untuk tema kali ini dipilih Jakarta, ibukota negara Indonesia, yang juga menjadi markas ASEAN Secretary bertempat di Jalan Sisingamangaraja 70 A, Jakarta Selatan.  Keberadaan markas ASEAN Secretary di Jakarta merupakan suatu kepercayaan bahwa Indonesia bisa menjadi penghubung antar negara-negara anggota ASEAN atau Diplomatic City of ASEAN.
  • Menurut teman-teman blogger mengapa Jakarta bisa terpilih sebagai Diplomatic City of ASEAN? Apa dampak positif dan negatifnya bagi Indonesia khususnya Jakarta? Kesiapan apa saja yang perlu dilakukan oleh Jakarta sebagai tuan rumah dari Perhimpunan Bangsa-bangsa ASEAN?

NB : Diambil dari berbagai sumber

lina sophy | 5 september 2015

——————————

Wohaaaaaaaaaaa… saatnya lebay dan selonjoran dan bernafas dan bergerak dengan bebassssssssss. Ikut lomba nulis 10 hari berturut-turut itu rasanya gimana gituuuu. Sesuatu pokoknya. Terimakasih Asean Blogger sudah bikin wawasan jadi tambah luas. Kalau tak ada lomba macam ini, mana saya tahu soal Pedra Branca, Visa ke Myanmar tidak gratis, tidak pusing nyari ide branding nation, ngomongin kopi dan sebagainya. ah, sudahlah sekian.

Mari Tiarap - Sumber gambar
Mari Tiarap – Sumber gambar : google

6 tanggapan pada “Bangga Menjadi Warga Negara Indonesia”

  1. wuih indonesia sebagai negara ibu kota diplomatik asean. makin rame aja entar indonesia ama warga asean. akhirnya, tuntas juga ya para blogger ngebahas asean. dari kemarin ribut bahas asean mulu, he

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *