Kalau ibu-ibu chentingsari jalan kira-kira bakal kemana dan ngapain?
Ini entah yang keberapa nongkrong di shoping Jogja berdua saja. Bu Ketan sama Bu Mesharoh. Mumpung libur. Haha, maksudnya Bu Mesharohnya yang mumpung libur. Kalau saya mah masih libur terus, asikkk kan?
Itu kisah Pagi. Lalu Siangnya?
Awalnya, berbalas komen blog sama kawan. Sama papanya Unyil sebulanan lalu. Waktu dia pamer tulisan di blog tentang pariwisata daerah asalnya Sulawesi Selatan. Ujung-ujungnya malakin, minta makan coto gratisan. Siapa sih yang bakal menentang keinginan Bu Ketan?
Setelah cari waktu yang pas, akhirnya kesampaian juga. Sehari tepat sebelum Papanya Unyil pergi naik gunung Lawu, kita samperin dia di Asrama Sul-Sel Bawakaraeng.
Tanpa basa-basi, kita minta makan siang. Sesuai niat awal, minta coto gratisan. Nikmat yang sangat perlu dinikmati. Alhamdulillah, dipersilahkan masuk ruang tamu tanpa desak-desakan dan antri kepanasan, diladenin bagai tamu jauh. Hahahaha, sukaaaaaa… Makasih Papa Unyil yaaaa, lain waktu datang lagi ya!
Sambil Upload foto, jadi kepikiran nulis status di FB. Tenang, bukan status lebay. Tapi bentuk dari rasa syukur bahwa saya dikelilingi oleh orang-orang yang sangat baik.
Selalu Berbaiklah! Maka Engkau akan dikelilingi orang-orang baik. #BuKetan ๐
#terimakasih Allah, Alhamdulillah #terimakasih Ahmad Amrullah (Papa Unyil) #terimakasih Mesha
Jogja, Mei 2012
s – o – p – h – y
salam kenal ๐ nyamnyamnyamm
salam kenal untukmu yang disana, dan jangan lupa makan… hahaha ๐
jadi malu ikut nampang di mari ๐
sembunyi aja dibalik pohon jati… :p
Aaaaaaaaaaaahhhh, itu cotonya saya mupeng hahahaha. Loh, saya pikil papanya unyil tuh pak uztad haha
cotonya tinggal datengin aja mas Ulla, hahahahahaha…
gimana siy ini mbaknya ustadz mumu hanya ayah angkat unyil ๐
beruntung sekali