Lompat ke konten
Home » Mereka Yang Tak Terlupa dari Jogja

Mereka Yang Tak Terlupa dari Jogja

Jogja itu memang istimewa! Bener deh, soalnya siapa aja yang pernah tinggal didalamnya, pasti pengen balik lagi… balik…en balik lagi! bener nggak say???

Masih teringat jelas, saat pertama kali datang (untuk menetap, maksudnya sebelum datang yang ini beberapa pernah mengunjungi Jogja untuk jalan-jalan) buat hidup di kota ini, naik kereta api Purbaya Alm. yang harga tiketnya cuma tiga ribu rupiah, hooo murah sekali bukan?

Ok. (Mengerutkan dahi, itu tandanya aku lagi mikir meh nulis opo iki?? bulan lalu sudah ndak setor tulisan, moso bulan iki podo wae! isin to melu gabung komunitas nulis nek ora iso nulis!!!Payah!)

Emm… Jogja ya? (Mikir lagi yang kira-kira sedang saya pikirkan apa ya? –mengikuti nasehat om Daniel Suharta: Langsung pegang keyboard komputer dan ketik saja apa yang ada dipikiran. … 🙂 –)

Ahaaaa!!! (otak mulai terang, ada sinar mungkin 5 atau 8 watt)

Kok aku teringat tukang becak di depan gowok ya? si bapak tua langgananku dari tahun 2000. Nih bapak kuat lho… soalnya dulu aku kalau naik becak selalu ber-3 with sahabatku Lia n Erra. Minimal seminggu dua kali PP, dari jl. Adi Sucipto depan apotik babarsari – sampai jl. solo.  Itu bapak becak masih awet mangkal disitu sampai sekarang, meskipun udah nggak pernah naik becaknya tiap kali ketemu masih selalu nyapa. Kadang-kadang agak kasian juga sama si bapak, biasanya kalau lagi nyantai dengan kaki diangkat nangkring dibecaknya terus aku lewat si bapak bakal kedubrukan turunin kaki sambil pasang senyum termanisnya. Ah… semoga si bapak becak selalu sehat, Amin.

Terus…

Kang Agus. Saha atuh kang Agus? itu penjual di burjo di tikungan dekat rumah.

Penampakan Burjo Kang Agus

Penampakan Burjo Kang Agus

Ini tempat berjasa banget bagi kehidupanku di jogja. Cukup dengan uang 4 ribu bisa kenyaaaaang, murah meriah daaahhh… 24 jam nonstop lagi, mau kelaperan jam 2 atau jam 4 pagi burjo kang Agus siap melayani.

“Mas Win biasa… nggak pedes” (Message sent)
“Okeeee” (Message received)
“Pesanan sudah siap!” (Message received)
“Oke, meluncur mas” (Message sent)
Nah! itu bunyi sms-an sama mas Win. Pernah juga kutulis kiprah mas Win kayaknya, cuma lupa dimana. Mas Win ini tukang nasgor keliling, kalau lagi males ngantri biasanya cukup sms aja. Yang paling seru kalau cerita sama mas Win itu tentang “dunia lain”.
“Mas, biasanya kalau pulang keliling jam berapa?”
“kalau pas laris ya jam 12-an. Kadang sampai jam 1 atau jam 2 kadang lebih mbak” (logat medok)
Wow! Jiwa penasaranku soal “dunia lain” langsung menyerang, soalnya pas dijogja penasaran banget, pengen liat penampakan. Kalau sekarang mulai berkurang, mungkin karena dikampung banyak tempat yang agak “angker” jadi minder duluan, haha…
“wah, ada cerita-cerita aneh yang pernah dialamin nggak mas? makhluk-makhluk halus gitu”
“emang nggak takut po? nanya-nanya soal begituan?”
“kalau aku takut kan nggak bakal tanya mas, penasaran”
“o iyo… yo sering mbak, apalagi kalau pulang, sepi ndak ada orang ditambah hujan”
“wah, apa aja tuh mas????” makin penasaran.
“Yang paling sering tuh ada yang manggil-manggil, nasgorrrr… nasgooorrr tapi dicari-cari dan ditungguin orangnya nggak muncul-muncul” Hiiiiyyyy… mulai merinding deh.
“terus yang paling nakutin?”
“Pernah pas gerimis, lagi pulang nggak ada orang. Ada nenek-nenek lagi nyapu dihalaman sekolah, ih… nih masih merinding kalau inget tu cerita” (sambil nunjukin bulu kuduk yang berdiri)
Uwis ahhh, ceritanya menakutkan… lagi dirumah sendiri soalnya. huuhuuuuuuu, payah!
Hasaaaaaaaan, apa kabar itu anak ya? tukang siomay langganan. Semoga masa depannya cerah, amin. Mungkin teman-teman Canting bisa bantu anak ini. Usianya mungkin lebih muda dari anak SB yang besar itu (aku lupa namanya).
Sego Kucing.
sego kucing

sego kucing

Ini yang paling bikin kangen, sego kucing… biasa langganan di angkringan pak Jum, samping rel kereta. Sambal terinya mantaaaaaapppppp.

Nah. Apa lagi ya???? kayaknya udah sejam lebih nih, baru bisa nulis begini. Hiks…

CANTING. Ya kepikiran para cantingers. Kangeeeeeeeeeeennnn.

Cantingers, Narsis!

Cantingers, Narsis!

Pokoknya kangen kalian, kalian luar biasa! Jangan pernah lelah membagi-bagikan kebahagiaan dan kecerian pada siapa saja. SemangArt!!!!
Cilacap, 12 Sept 2011
Lina Sophy

13 tanggapan pada “Mereka Yang Tak Terlupa dari Jogja”

      1. nggo sd yo??? aku rung nemu je nek smp lagi tak garap saiki :)) tp pesenane wong wes dinehi dp ndak penak aku dikeki tenggat waktu neh #mratapningseneng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *