Lompat ke konten
Home ยป Mimpi

Mimpi

Badan rasanya pegel-pegel semua. Gara-garanya naik sepeda motor matic, nggak biasa pake, jadi naik motor sambil mikir. Rem ada ditangan, nggak ada gigi. Fiuuuuuuuuuhhhh… tetep aja kaki rasanya gatal mau injak-injak rem. Sementara bu Eva (bosku dikantor, walaupun sudah ngajuin resign sementara belom boleh free sampai ada pengganti) bentar-bentar neken pinggangku dari belakang, pasti ikut merasa nggak nyaman aku bonceng. Sedang si Ibu nggak tahu jalan sampai tujuan.

Tujuan kita sore kemarin ke kantor bu Lia, komimo playschool di wirobrajan. Posisiku jadi duta perkenalan, tepatnya perantara atau apa ya?hahaha… Yang pasti kedua belah pihak ingin saling kenal. Semacam perluasan jaringan kerja, simbiosis mutualisme pastinya. Bu Eva sebagai owner Rumah Cerdas Indonesia sedang Bu Lia koordinator yayasan mentari Indonesia cabang Jogja.

Berada diantara dua orang Ibu-ibu yang luar biasa, saat ini cuman bisa bermimpi. Kapan tiba saatnya saya bisa seperti beliau-beliau ini. Ibu-ibu muda yang enerjik, cantik, cerdas pokoknya jempolan deh. Perempuan mandiri yang bukan hanya bermanfaat untuk keluarganya tapi juga untuk lingkungan sekitarnya.

Ngomongin soal mimpi, yah… mimpiku memang suatu saat mempunyai lembaga pendidikan sendiri. Setidaknya ilmu-ilmu yang kupunya bisa dibagi dengan lingkungan sekitarku. Sementara waktu sedang menggarap konsep Taman Belajar Masyarakat, perpustakaan pribadi yang akan ku share buat warga sekitar.

Persiapan Rak dan sedikit Koleksi buku
Persiapan Rak dan sedikit Koleksi buku

Semoga sampai saatnya aku kembali pulang, perpustakaan siap semua. Sekarang masih melengkapi koleksi, ada yang mau kasih hadiah buku padaku kah?hahaha… (ngarepdotcom). Pokoknya angan-angan tentang masa depan menari-nari dipikiran, semoga mampu mewujudkan.

Kembali kecerita tentang dua Ibu yang luar biasa diatas. Mau upload foto tapi dimana file-nya yah? (bongkar-bongkar sebentar, kok susah ketemunya)

Bu Lia @UNY Foodcourt
Bu Lia @UNY Foodcourt

Bu Eva (RCI Jogja)
Bu Eva (RCI Jogja)

Akhirnya ketemu juga, beliau berdua selain cantik tapi cerdas-cerdas. Mauuuuuuuuu… seperti mereka!!!! semangat euy… Saat mau pulang dari Komimo, disalah satu tembok ada lukisan yang menarik. Bu Lia bilang itu lukisan salah satu sahabat pemilik yayasan dari vietnam, seorang seniman.

Lukisan di Tembok Komimo
Lukisan di Tembok Komimo

Diakhir tulisan, Hanya mampu berdoa… semoga mimpi-mimpiku bisa terwujud. Amin ๐Ÿ˜‰

Lina Shopy,

Jogja 8 Maret 2010

13 tanggapan pada “Mimpi”

    1. Amiiiiiiin [-o<
      mari sama2 belajar.
      Eh kalau ketahuan dzaky kecil dimarahin tuh nty, masa panggil tante lina neng… wajib minta maap hahaha…
      kemarin mba Yuni juga, pas telpon bilang neng langsung ribut dia… ibu jangan panggil neng sama tante hahahahaha

  1. mimpi adalah kunci
    untuk kita menaklukkan dunia
    berlarilah tanpa lelah
    sampai engkau meraihnya
    laskar pelangi takkan terikat waktu
    bebaskan mimpimu di angkasa
    warna bintang di jiwa
    menarilah dan terus tertawa
    walau dunia tak seindah surga
    bersyukurlah pada Yang Kuasa
    cinta kita di dunia selamanya
    cinta kepada hidup
    memberikan senyuman abadi
    walau hidup kadang tak adil
    tapi cinta lengkapi kita
    laskar pelangi takkan terikat waktu
    jangan berhenti mewarnai
    jutaan mimpi di bumi
    laskar pelangi takkan terikat waktu

    1. kalau gitu ganti saja jadi angan…
      cuman lebih lazim pake kata mimpi boy,
      entah siapa yang mempopulerkannya
      bahwa mimpi = cita2 heuheu… ๐Ÿ˜€

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *