Netherlands-ku malang, Netherlands-ku tetap Ku Sayang
Akhirnya, perhelatan akbar pesta bola di benua biru alias kampung euro segera berakhir. World Cup 2010 silam sempat bertaruh tulisan dengan salah satu kawan. Siapa jagoan dalam final tersingkir, dengan besar hati dia akan menulis kemenangan dan keunggulan lawan. Dan kukira, ini bukan bertaruh yang buruk. Belajar legowo, mengakui kehebatan orang lain dan melihat kekurangan diri.
Tulisan itu terekam dalam lapak saya di kompasiana. Selamat Untuk Spain. Berkisah tentang saya yang begitu nge-fans sama tim #Oranje. Jika dalam WC lalu hujan sms di hp “3 kali Final, 3 kali Runner-Up” di ajang euro kali ini lebih buruk. Oranje ku sayang, Oranje ku malang. Bahkan dalam babak penyisihan Group pun Oranje tercekal.
Memang, Group Oranje dijuluki group neraka. Satu group dengan rival sejati Germany, dengan Portugal dan Denmark sulit diprediksi siapa bakal melenggang. Kecewa pertama saat menonton laga perdana #MatchDay 1, saat Oranje vs Denmark. Sebagai supporter wajar bila saat itu saya begitu kecewa, permainan Oranje yang begitu keren saat uji coba jelang euro dimulai tidak tampak. Semua serba egois, dan pemain yang paling bikin saya kecewa saat itu adalah om Arjen Robben. meski sekarang maklum kadang pemain bagus pun bisa tampil buruk.Selengkapnya »Netherlands-ku malang, Netherlands-ku tetap Ku Sayang