Daftar Isi
Menikmati setiap proses tumbuh kembangmu setiap waktu adalah hal paling membahagiakan dalam hidup ibu, nak. Saat pertemuan pertama kita, pipimu disodorkan suster untuk di cium ibu, sementara ibu masih tak berdaya di meja operasi. Tentu saja, masih terekam jelas saat-saat itu. Betapa bahagianya, memilikimu.
Ketika pertama kali kamu menetek. Ahh, pun betapa bahagianya hati ibu, nak. Kamu pandai sekali. Kita belajar, ini adalah ilmu yang langsung diberikan Allah pada kita, pandai tanpa diajarkan.
Hari-hari pertama, tiap malam entah berapa kali kita sama-sama terbangun. Pip dan Pup, berkali-kali. Tapi, ibu tetap bahagia. Rasanya kembali seperti bocah perempuan yang sedang main boneka-bonekaan, tapi engkau boneka hidup paling indah dan menyenangkan, nak.
Tengkurap, balik badan, merangkak, berdiri dan semua polah pertamamu menjadi hal-hal ajaib buat ibu. Menjadi obat paling mujarab untuk menyembuhkan setiap lelah ibu. Senang sekali, ibu bisa menikmati setiap proses tumbuh kembangmu.
Dan ketika usiamu, 10 bulan 19 hari, yeeeay! kamu, anakku bisa melangkah. Satu langkah jatuh, kemudian berkembang lagi dua langkah, meski kaki kanan semua menjadi 1/4 putaran tapi ibu bangga dan senang sekali. Dan kini, langkah-langkah kecilmu sudah menjelajah isi rumah.
PR buat ibu adalah mengajarkan agar tiap langkahmu sampai kelak, ada di jalan yang baik. Baik menurut orang baik, dan baik menurut agama Allah Ta’ala pastinya.
Robbi habli minash sholihin, amiiiin.
———–
Ini tulisan ada di draft, mau buat catatan tahun pertama tapi terabaikan. Catatan ini ibu persembahkan untuk anak soleh ibu. Kelak, ketika engkau sudah pandai membaca, kamu baca ya Naaakk. Cinta Ibu, tiada taraaaaa.
waah dek sulthon al fatih udah besar 🙂