Aku masih ingin mengabadikan rembulan yang terang itu. Khayalku masih ingin bermain-main. Rupanya, dalam naungan malam, bias cahaya tampakkan sempurna tuannya. Dan Baris Cahaya seperti gugusan sajak Tuhan.
Ingin kumaknai dengan keluasan dalamnya kesadaran. Batas-batasku menyempurna penampakkannya. Dan aku tertunduk.
Terangilah aku dengan baris cahaya
Terangilah aku dengan bias-biasnya
Biarlah ku nikmati saja
Andai Temaramnya saja
Yaaaaaaaaa lillahirobbil’alamiin…
Terangilah agar puas senyumku
Gardusayang, Bandung
*) Puisi kiriman *** (yang malu sebut nama) thank youuuuuu… ๐
Pada Sabtu Pagi
Subang-Jogja 24 April 2010
Barisan cahaya itu sungguh teramat terang. ๐
hm… yup nikmati saja yuuks ๐
wedewwwwwwww………
indah nian……,sang pemberi Terang pemberi cahaya…..
kalimat yang paling kusuka neh”terangilah agar puas senyumku”….
weewww…….ibarat orang yang jatuh cintrong dan sang pecinta yang selalu membuat kita tersenyum and heepyyyy………
^_^
ooo…
terimakasih pujiannya (mewakili penulis hehe)
kalau gitu mari kita senyum ๐ ๐ ๐