Nulis cerpen iseng buat edisi Ramadhan untuk kawan-kawan Canting (Kompasianers Jogja). Ternyata banyak yang minat untuk ikutan dan jadi cerita keroyokan.
selengkapnya ada di “Balada Centingsari”
————————————————–
Pagi ini bapak kepala sekolah Yula tampaknya tidak bersemangat. Beliau yang biasa tiap pagi berdiri di dekat pintu gerbang seperti patung yang sangar agar beliau mengetahui anak-anak mana yang biasa terlambat. Namun hari ini Pak Yula tidak kelihatan. Hal ini mengundang pertanyaan warga Sekolah, ada apakah gerangan yang terjadi?
“Tumben iki pak kumis ora ono?” Kata Gugun pada teman-temannya.
“Iyo… ono opo yo? sakit mungkin, atau karena bulan puasa jadi Pak Yula mengurangi tindak tanduk kekejamannya. Seperti kemarin di kelas, nggak marah waktu hendra nyanyi keong racun” Kata Sigit.
“Kalau gitu ya syukur kawan-kawan, kita bisa bersantai sejenak. Ndak perlu buru-buru kalau sekolah” Jenni ikut bersuara.
“Sing biasa hampir telat kan koe Jen, gara-gara kaos kakimu kuwi” Balas Ngashim.
“Uwis to jangan ribut, pada nyari keisengan aja yuk! Pagi-pagi gini enaknya bikin apa ya?” Hendra menimpali.
***
Sementara lima berandal mulai beraksi dengan kejahilannya. Pak Yula diruangannya terlihat tegang, ia menundukkan kepala tak berani banyak bicara. Duduk dihadapannya ibu Lina Sop kepala yayasan sekolah canting. Mereka berdua Nampak sangat serius.
“Pak Yula yakin dengan keputusan yang akan pak Yula ambil?”
“Yakin bu, saya merasa tidak sanggup lagi mengelola sekolah ini. Mengatasi kenakalan anak-anak pun saya sudah hilang akal. Bahkan kalau diijinkan saya ingin reinkarnasi jadi murid saja. Sepertinya sangat menyenangkan bergabung dengan mereka.”
“Tolong pak Yula pikirkan hal ini sekali lagi”
“Saya sudah berfikir bukan hanya sekali bu”
“Untuk sementara, sebelum saya dapatkan pengganti pak Yula saya minta pak Yula tetap bertugas disini”
“Bu bukannya ada guru ekskul yang baru babeh helmi? Mungkin beliau bisa merangkap jadi kepala sekolah?”
“Bukannya babeh helmi itu orang yang sangat sibuk makanya beliau hanya ngajar ekskul disini. Pak Yula juga jangan lupa kalau babeh itu…”
“Itu apa bu?”
“Memelihara banyak makhluk halus, jin dan lain sebagainya, bagaimana kalau nanti peliharannya ngikut ke sekolah? Lagi pula saya tidak bisa memutuskan hal ini sendiri. Mesti kita bicarakan dengan komite sekolah dan murid-murid akan saya libatkan juga”
Begitulah ternyata pak Yula tadi malam menghubungi ibu yayasan untuk mengutarakan maksudnya mundur dari jabatan kepala sekolah. Jadi karena itulah beliau tidak muncul di depan gerbang pagi ini. Dan pak Yula ingin sekali bereinkarnasi jadi murid. Bagaimana ini seluruh warga chentingsari? Monggo di rembug bareng…
[Bersambung]
By Lina Sophy
*) Hanya fiksi dan iseng, semoga para pelaku tidak mendendam…