Pak Presiden turunkan harga doooong…

Harga bahan pokok naik terus.  Tuh ibu-ibu di warung pada ribut, tiap kali belanja kok harga naik terus, kapan turunnya ya? Cabe nembus angka 50 ribu, beras sekilo 7 ribuan, harga bawang merah dan bawang putih juga nggak ketinggalan. Padahal ini belum masuk bulan ramadhan.

Itu keluhan ibu-ibu diwarung yang pada lagi belanja. Saya (yang rajin jarang-jarang masak) dan kebanyakan anak kosan pasti nggak ikut pusing dengan soal itu. Kita hanya taunya pergi makan, beres. Begitu kan?

Tapi… semalam nih. Sekitar jam 10-an mikir… kangen nasi goreng mas Win. Mas Win itu tukang nasi goreng keliling langganan anak-anak rumah. Biasanya kita tinggal sms pesen suruh buatin nanti kita tinggal ambil, tanpa perlu antri disana.

Setelah sms balasan Mas Win bilang “ok, Siap”. Meluncur saya ketempat mas Win biasa mangkal. Sampai disana Mas Win cerita, harganya naik karena semua bahan harganya naik. Yang harganya turun cuma sawi aja. Okelah kalau begitu mas Win, saya manut saja nambah 2ribu perporsi.

Itu cerita tadi malam. Lalu siang ini, kangen sama gado-gado dipengkolan. Kasusnya sama persis dengan kejadian Mas Win. “Semua harga bahan naik, jadi harganya naik nggak seperti biasanya lagi mbak” begitu kata ibu penjual gado-gado.

Dua kejadian itu buat saya mikir… waaaaah kalau semua naik berarti…

Anggaran pengeluaran pasti harus ditambah, huwaaaaahhhh. Caranya? Minta tambahan kiriman dari orang tua? Orang tua juga pasti pusing juga, kebayang muka ibu tercinta ngomel-ngomel tau harga beras dll naik hahahah… Sedang gaji pensiun bapak saya nggak bakal jadi nambah wekekekek. Terus kalau anggaran makan yang dikurangi, hasilnya? waaaaaahhhh makin kurus saya nanti hahay…

Jadi mesti minta sama siapa doooong? nggak salah kan kalau minta sama pak presiden????

“Pak Presiden Tolong Turunkan Harga Dooooong…..”

*) Iseng tapi serius dan mendesak…
Jogja 27-07-2010