
Anemia pada anak, kenali Gejala dan Dampaknya. Kadang, banyak orang tua tidak sadar jika anak-anak menderita anemia. Iya, anemia ini memang penyakit yang paling sering terjadi sehingga banyak orang yang menyepelekannya.
Soal anemia, penyakit ini memang masih menjadi masalah yang belum bisa dituntaskan Indonesia. Bisa menyerang semua umur, karena anemia adalah penyakit lintas generasi.
Daftar Isi
Anemia pada anak, bisakah terjadi?
Tentu saja! Anemia pada anak bisa terjadi. Bahkan, sejak bayi, balita atau anak-anak usia sekolah dasar. Kemudian, bisa terbawa sampai remaja, saat hamil dan menjadi ibu menyusui. Begitulah, bahwa anemia merupakan mata rantai lintas generasi.
Mengenal Anemia
Anemia adalah suatu kondisi kekurangan sel darah merah (hemoglobin) yang bersirkulasi dalam tubuh. Menurut standar WHO, anemia terjadi apabila hemoglobin dalam darah < 11g/ld untuk anak balita dan < 12g/ld untuk anak usia 6-14 tahun.
Penyebab Anemia
Faktor penyebab anemia bisa terjadi pada balita dan anak-anak, antara lain:
- Bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan yang kurang. Hal ini berpotensi bisa menyebabkan anemia.
- Bayi terlalu cepat mengkonsumsi susu sapi. Untuk itulah disarankan anak minum ASI eksklusif.
- Kekurangan nutrisi dalam tubuh terutama zat besi atau sering disebut Anemia Defisiensi Besi, biasa terjadi pada anak pemilih makanan. Hal ini yang menyebabkan tubuh tidak bisa memproduksi sel darah merah yang cukup.
- Kekurangan vitamin yang dibutuhkan untuk menyerap zat besi. Misalnya kekurangan vitamin C untuk penyerapan zat besi dan terlalu banyak mengkonsumsi teh.
- Mengidap suatu penyakit atau infeksi yang menyebabkan sel darah merah banyak yang hancur atau rusak.
- Kehilangan banyak darah, bisa terjadi karena kecelakaan atau tindakan bedah.
Waspada gejala Anemia pada balita dan anak-anak

Anak-anak yang mengalami anemia, pada umumnya menunjukkan gejala seperti terlihat pucat, lesu dan rewel. Lebih jelas, gejala-gejala anemia antara lain:
- Anak terlihat pucat. Bisa dilihat dari muka, bibir dan kelopak mata.
- Anak gampang rewel karena kondisi tubuh tidak sehat.
- Gangguan pertumbuhan, BB anak susah untuk naik.
- Anak mengalami gangguan konsentrasi
- Mudah mengantuk dan terlihat lesu
- Tidak aktif bergerak
- Nafsu makan berkurang
- Sering mengeluh pusing
Jika gejala tersebut kerap terlihat, sudah sewajarnya kita tanggap. Anemia bukan penyakit sepele karena akibat dan dampaknya bisa membahayakan proses tumbuh kembang balita dan anak.
Baca juga : Putus Mata Rantai Anemia Dengan Edukasi Dan Pemenuhan Nutrisi
Akibat dan Dampak Anemia Pada Anak
Akibat atau dampak yang perlu kita ketahui dari anemia, antara lain:
- Stunting atau gangguan pertumbuhan.
- Mengganggu perkembangan kognitif atau kecerdasan anak
- Susah konsentrasi yang menggangu aktivitas belajar anak
- Daya tahan tubuh menurun dan anak mudah terkena infeksi
- Prestasi belajar menurun
Upaya mencegah dan mengatasi anemia pada anak
Tindakan pencegahan dan pengobatan anemia bagi anak dan balita
Tindakan pencegahan dan pengobatan anemia bisa kita lakukan setelah kita ketahui penyebabnya. Bagi anak-anak penderita anemia defisiensi besi bisa diatasi dengan cara sebagai berikut:
- Pemberian ASI eksklusif
- Memberikan makanan yang kaya akan zat besi. Misalnya daging sapi, hati ayam, ikan, bayam dan lainnya.
- Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, folat dan vitamin C yang berfungsi membantu proses pembentukan hemoglobin dan penyerapan zat besi
- Memperbanyak menu makanan dengan aneka sayur dan buah agar tubuh mendapatkan gizi seimbang
- Pemberian suplemen dan vitamin untuk menambah darah. Untuk pemberian suplemen ini sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter agar sesuai dosisnya.
Baca juga : Tips mengatasi anak susah makan sayur
Kapan sebaiknya kita konsultasi dengan dokter?
Waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter adalah ketika anak menunjukkan gejala anemia berat. Pertolongan medis sangat diperlukan untuk mendiagnosis penyebab dan tindakan pengobatan anemia.
Untuk kemudahan dalam masalah kesehatan seperti soal anemia pada balita dan anak ini, kita bisa pilih layanan kesehatan online, kok! Ada halodoc yang bisa membantu kita menemukan solusi masalah kesehatan.
Halodoc ini merupakan aplikasi kesehatan yang lengkap. Kita bisa berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis, mencari informasi rumah sakit, tanya soal obat sampai dengan artikel terkait soal kesehatan ada semua.
Jaga sehat semua! Semoga bermanfaat, Tabik 🙏🏻
Sumber gambar dari pixabay dan di edit oleh penulis.
Anemia defisiensi besi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak-anak dan kondisi ini tidak boleh disepelekan begitu saja. Anemia bisa menyebabkan anak mengalami gejala merasa lelah, lemas, hingga sesak napas.
Duh, edukasi semacam ini kudu nyampe ke semua ortu ya.
Supaya generasi Indonesia sehaaattt dan merdeka dari anemia!
Wah informasi yang sangat bagus. Dengan demikian bisa tahu gejalanya sehingga bisa segera menangani dengan tepat agar tidak terlambat. Selain itu biar bisa juga menghindarinya dengan memperbanyak asupan gizi yang disebutkan di atas
Saya belum pernah mengalami anemia sejak dulu, mbak. Ternyata gejala anemia cukup mengerikan dan makanya itulah anak-anak harus diajari untuk cara menjalani pola hidup sehat sejak dini dan harus mengajarkan untuk menjaga kesehatan anak supaya tubuhnya menjadi sehat dan dapat terhindari dari ancaman penyakit anemia.
Walaupun dibilang masih jomblo, tapi info penting kaya gini aku suka aja gitu nyimaknya. Buat kedepan pasti butuh. ternyata bisa separah itu ya jika tidak diberi penanganan yang baik. Itulah pentingnya edukasi pada orang tua nih. Noted, Mba.. Terimakasih sharingnya 🙂
Selama ini aku tu tahunya anemia yang banyak diidap sama perempuan dewasa. Baru tahu kalau ini bisa terjadi pada anak-anak. Semoga anak-anak Indonesia bisa bagus gizinya biar terhindar dari anemia.
Anemia bisa menyerang siapa aja tanpa kenal usia. Cuma penyakit ini suka gak disadari keberadaannya. Kalo udh muncul gejalanya baru deh panik hehe
wah, ternyata anemia juga bisa menyerang anak-anak ya mbak. Jadi siapa pun kini harus bisa jaga kesehatan agar terhindar dari segala macam penyakit, termasuk anemia ini.
wah ternyata anak-anak juga bisa terkena anemia ya, apalagi salah satu penyebabnya akibat terlalu cepat minum susu sapi, info yang berguna sekali terima kasih
Harus kita perhatikan juga ya tanda-tanda yang ditunjukkan oleh anak kita dalam keseharian. Kecukupan nutrisi terutama yang mengandung zat besi penting untuk diprioritaskan nih untuk menghindari anemia pada anak.
Mesti waspada dengan gejala anemia pada anak ya..Saya dulu saat remaja juga penderita anemia,maka saya ga mau anak-anak mengalaminya. Memang sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika menemui gejala
Corona era ini memnbuat saya harus jeli melihat perubahan di diri anak-anak, saya dan suami.
Beberaoa hari ini saya banyak membaca menganai anemia dan dampaknya. Ngeri juga jika kekurangan zat besi dan nutrisi yang bagus, akan berdampak pada menurunnya imunitas ya, Mbak
Jadi, saya selalu mengingatkan anak untuk jangan lupa mengkonsumsi minum air mineral nih. Anak saya tuh suka banget minum yg segar segar dan dingin. Sekarang mulai kubuatin susu putih juga, karena biasanya susu cokelat.
Yang paling penting dan tak boleh lupa adalah asupan makanan yang banyak mengandung zat besi, mak. Juga konsumsi vitamin C yang cukup untuk mendukung penyerapan zat besinya.
Anemia nggak enak rasanya mba, saat smp aku alami. Tapi pas aku hamil itu entah kenapa nggak terasa apa2, ketauan pas dicek darah aja. Aku kira lelah biasa karena memang hamil. Untuk bumil perlu banget cek rutin supaya bisa pantau kondisi dan tetap baik2 aja.
duh aku jadi keingetan anak ke tiga ku nih, dia dulu saat lahir berat badannya rendah banget. Anemia ini memang penyakit yang kelihatannya nggak bahaya, tapi ternyata dampaknya besar ya mbak.
Anemia aku pikir hanya sakit yang sesekali jika asupan makan gak baik. Ternyata tergantung dari kebiasaan dan pola makan juga yaa..
Dan tidak kita sadari, pulaa..
Semoga edukasi yang baik membuat kita semua aware dengan anemia.
Setuju sekali Mba, aku dengan riwayat anemia defisiensi zat besi, selalu concern terhadap kondisi HB Anak-anakku. Selalu konsultasikan secara berkala ke DSA, demi mencegah krucils ngalamin hal yang sama dengan Mamanya.
Dampak anemia pada anak ini ga bisa dianggap sepele lagi ya. Jadi harus selalu memperhatikan asupan nutrisinya.
Dampak anemia itu bisa panjang ya, anak yang terkena anemia di masa kecilnya, ada kemungkinan mengalami anemia ketika dewasa dan beresiko juga terkena anemia ketika hamil. Mata rantai yang harus diwaspadai
Sekarang sudah tau gejala-gejala anemia pada anak. Lengkap dengan pencegahannya. Thank you ilmunya mbak, jadi bisa jaga2 buat anak2 nihh
Dampak negatif bagi anak yg anemia tidak bisa dipandang enteng ya…
Bisa mengganggu kecerdasan mereka, daya tahan tubuhnya juga kurang sehingga gampang sakit.
Jadi para orang tua harus lebih hati-hati jagain putra putrinya agar tidak kena anemia.
Harus lebih aware ya mba.. bahaya anemia ini ternyata sangat banyak dan signifikan buat anak. Kalau tidak segera diatasi bisa jadi panjang urusannya. Kasihan juga anak2 yang tetap anemia karena orang tua tidak tahu atau tidak peduli gejalanya
ternyata gak hanya orang dewasa saja yang terkena anemia, anak anak juga rentan juga ya mbak. makasih infonya
Anemia pada anak ternyata berpengaruh pada tumbuh kembangnya juga ya Mbak. Jadi perhatian banget nih buat ibu-ibu yang baru punya balita kayak aku supaya anak enggak kena anemia.