Lompat ke konten
Home » Pencapaian Hidup Yang Patut Disyukuri

Pencapaian Hidup Yang Patut Disyukuri

Pencapaian hidup yang patut disyukuri. Ini adalah tantangan menulis dari BPN yang tiap Ramadhan bikin Blog Challenge 30 day. Tema kali ini tentang pencapaian tertinggi dalam hidup.

Insecure. Iya, saya sekarang ini lebih sering merasa insecure saat merenungkan diri. Duh Gusti, kok begini-begini saja hidup saya, ya?

Ngomongin pencapaian besar dalam hidup sebetulnya agak berat. Jika kita ngomongin soal keberhasilan maka penerimaan orang pun akan beda-beda tentunya. Ada yang menganggap kita pamer dan mungkin ada juga yang mengapresiasi. Bener nggak?

Jadi untuk menjawab tantangan menulis tema pencapaian tertinggi dalam hidup, saya memilih menuliskan sesuatu yang patut saya syukuri.

Beberapa pencapaian hidup yang patut disyukuri antara lain:

1. Tetap sehat dan bahagia

Memang sehat dan bahagia bukan sesuatu yang abadi. Adakalanya badan sakit, sedih dan perasaan lain datang silih berganti. Tapi tetap bersyukur bahwa semua bisa kita jalani, dan tetap waras.

2. Akhirnya punya blog TLD, ini pencapaian yang patut disyukuri

Selama belasan tahun ngeblog akhirnya dua tahun lalu memberanikan diri membuat blog personal di linatussophy.com, ini sepele mungkin buat orang lain. Sesuatu yang patut saya syukuri, karena semenjak punya personal blog jadi lebih tertantang untuk sering menulis.

Baca juga :

3. Bisa berenang di usia yang tak lagi muda

Akhirnya saya bisa berenang. Sepele mungkin, tapi buat saya yang dulunya takut air dan sekarang bisa menaklukkan kolam ini sesuatu pencapaian yang besar.

Sekaligus saya membuktikan bahwa sebuah proses tidak akan menghianati hasil. Tidak ada kata terlambat buat belajar berenang.

4. Bisa membekali anak dengan skill berenang yang cukup

Bisa membekali anak dengan skill berenang yang cukup merupakan kebahagiaan buat saya. Keterampilan berenang buat anak ini sangat penting. Berenang juga bermanfaat banget buat proses tumbuh kembang anak.

Baca juga :

5. Memutuskan menjadi ibu rumah tangga

Setelah dua bulan menikah saya akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaan terakhir di sebuah Bank. Dan menjalani kehidupan sebagai ibu rumah tangga malah punya banyak waktu untuk mengembangkan banyak hobi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *